Penyuluhan tentang KEP (Kurang Energy Protein) terhadap Pemenuhan Status Gizi pada Balita di Kelurahan Karame Kota Manado,

Manado, 10 Februari 2023 – Universitas Muhammadiyah Manado telah mengambil langkah penting dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang gizi dan nutrisi bagi balita dengan mengadakan program penyuluhan tentang KEP (Kurang Energy Protein) dan pemenuhan status gizi pada balita di Kelurahan Karame, Kota Manado. Program ini diselenggarakan sepanjang tahun 2023 dan dipandu oleh seorang pemateri yang sangat kompeten, Ns. Nurlela Hi. Baco, M.Kep.

Masalah gizi pada balita adalah permasalahan serius yang masih dihadapi oleh banyak masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kelurahan Karame. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya gizi yang baik dan kecukupan nutrisi pada usia dini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua dan wali tentang bagaimana memastikan pemenuhan status gizi yang optimal bagi anak-anak mereka.

Program penyuluhan dimulai dengan evaluasi status gizi anak-anak di Kelurahan Karame. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan wali tentang situasi gizi anak-anak mereka. Para peserta program juga diajarkan tentang pentingnya gizi seimbang, yang mencakup asupan energi dan protein yang cukup.

Selama sesi penyuluhan, Ns. Nurlela Hi. Baco, M.Kep, menjelaskan tentang penyebab dan dampak KEP pada balita, serta tanda-tanda kekurangan gizi yang harus diwaspadai. Beliau juga memberikan informasi tentang makanan yang sehat dan bergizi yang dapat membantu pemenuhan status gizi pada anak-anak. Ini mencakup makanan sumber energi dan protein yang tinggi, serta pentingnya variasi dalam pola makan anak-anak.

Selain informasi tentang gizi, program ini juga memberikan panduan praktis kepada orang tua dan wali tentang bagaimana mengatur pola makan anak-anak, termasuk penyusunan menu sehari-hari yang seimbang dan memberikan contoh hidangan yang lezat dan bergizi.

Salah satu peserta program, Ibu Lina, merasa sangat terbantu dengan penyuluhan ini. “Saya sekarang lebih tahu cara memberikan makanan yang baik dan bergizi untuk anak saya. Terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Manado dan Ns. Nurlela Hi. Baco,” ujar Ibu Lina dengan rasa terima kasih.

Program penyuluhan ini menciptakan dampak positif yang besar dalam upaya pemenuhan status gizi pada balita di Kelurahan Karame. Ini mencerminkan komitmen Universitas Muhammadiyah Manado dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan mendukung perkembangan anak-anak di usia dini. Harapannya, program serupa akan terus diadakan di masa depan untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarga dan perkembangan anak di seluruh Indonesia.

Seminar Discharge Planning Model Lima terhadap Kesiapan Pulang Pasien DM pada Perawat di Rs. Robert Wolter Mongisidi

Manado, 8 Juni 2023 – Rumah Sakit Tk II Robert Wolter Mongisidi di Manado menjadi saksi dari sebuah seminar berharga yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien diabetes mellitus (DM). Seminar dengan tema “Discharge Planning Model Lima dan Kesiapan Pulang Pasien DM” ini diselenggarakan oleh Program Studi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Manado pada tanggal 6 Juni 2023. Acara ini diberikan oleh seorang pemateri yang sangat berkompeten, Ns. Norman A. Talibo, M.Kep.

Discharge planning adalah proses penting dalam perawatan pasien di rumah sakit, terutama bagi pasien DM. Pasien DM seringkali memerlukan perawatan jangka panjang, termasuk pemahaman yang baik tentang manajemen penyakit, diet, dan penggunaan obat-obatan. Seminar ini bertujuan untuk memberikan panduan dan pemahaman yang lebih baik kepada perawat di RS Robert Wolter Mongisidi dalam merencanakan pemulangan pasien DM.

Seminar ini dimulai dengan sambutan dari Bapak Andi Waworuntu, Direktur RS Robert Wolter Mongisidi. Ia menekankan pentingnya discharge planning yang efektif dalam memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien DM. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pasien DM yang pulang dari rumah sakit kami siap dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola penyakit mereka di rumah,” kata Bapak Andi Waworuntu.

Selama seminar, Ns. Norman A. Talibo, M.Kep, membahas berbagai aspek discharge planning, termasuk identifikasi pasien yang memerlukan pemahaman lebih dalam tentang manajemen DM, pengembangan rencana perawatan, koordinasi dengan tim perawatan di rumah, serta pemantauan pasien pasca-pulang.

Peserta seminar, yang terdiri dari perawat di RS Robert Wolter Mongisidi, terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif dan studi kasus yang mencakup situasi-situasi yang umum dihadapi dalam pemulangan pasien DM. Mereka juga memiliki kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi tentang tantangan yang mereka hadapi dalam praktek sehari-hari mereka.

Salah satu peserta, Ibu Siska, seorang perawat dengan pengalaman bertahun-tahun, merasa seminar ini sangat bermanfaat. “Saya merasa lebih percaya diri dalam merencanakan pemulangan pasien DM sekarang. Seminar ini memberikan panduan yang sangat praktis untuk praktek kami,” ujar Ibu Siska.

Seminar “Discharge Planning Model Lima dan Kesiapan Pulang Pasien DM” ini memberikan wawasan dan alat yang diperlukan bagi perawat di RS Robert Wolter Mongisidi untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam merencanakan pemulangan pasien DM. Diharapkan bahwa hal ini akan berdampak positif pada perawatan pasien DM dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi pasien dalam manajemen penyakit mereka di rumah.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Universitas Muhammadiyah Manado dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi di masyarakat. Harapannya, upaya seperti ini akan terus berlanjut dan menjadi model bagi peningkatan mutu perawatan pasien DM di Sulawesi Utara.

Penyuluhan Brenti Jo Bagate pada Remaja Ketergantungan Alcohol di Kelurahan Karame

Manado, 7 Mei 2022 – Kelurahan Karame di Kota Manado, seperti banyak daerah lainnya di seluruh dunia, menghadapi masalah serius yang terkait dengan konsumsi minuman keras di kalangan remaja. Untuk mengatasi masalah ini dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak negatif dari ketergantungan alkohol, Kelurahan Karame mengadakan penyuluhan yang berjudul “Brenti Jo Bagate” pada tahun 2022. Acara ini merupakan upaya serius untuk edukasi dan mendorong remaja untuk berhenti minum minuman keras.
Penyuluhan “Brenti Jo Bagate” diadakan pada tanggal 5 Mei 2022 di aula kantor Kelurahan Karame dan dihadiri oleh sejumlah remaja yang telah terjerat dalam praktik konsumsi alkohol. Pemateri utama pada acara ini adalah Bapak Agust Arthur Laya, SKM., M.Kes yang merupakan Ketua STIKES Muhammadiyah Manado.
Bapak Agust Arthur Laya membuka penyuluhan dengan menjelaskan pentingnya menyadari risiko dan dampak negatif dari konsumsi alkohol pada usia muda. Dia juga memberikan informasi tentang dampak kesehatan jangka panjang, seperti gangguan hati, kerusakan otak, dan risiko kecelakaan yang meningkat saat mengemudi dalam pengaruh alkohol. Pemateri tersebut juga menyampaikan data dan statistik tentang konsumsi alkohol yang berbahaya pada remaja dan dampaknya terhadap perkembangan fisik dan mental mereka.
Selain memberikan informasi, penyuluhan ini juga menciptakan forum terbuka di mana para remaja dapat berbicara tentang pengalaman mereka dengan alkohol, tantangan yang mereka hadapi, dan perasaan mereka terkait keputusan untuk menghindari minuman keras. Bapak Agust Arthur Laya memberikan dukungan emosional dan nasihat kepada para peserta, mengingatkan mereka bahwa ada sumber daya dan bantuan yang tersedia jika mereka ingin mengubah perilaku mereka.
Salah satu peserta, Rizky, seorang remaja berusia 17 tahun, berbagi pengalamannya setelah penyuluhan. “Sebelumnya, saya sering minum alkohol bersama teman-teman saya, tapi sekarang saya lebih sadar akan dampak buruknya. Saya berencana untuk berhenti dan mendorong teman-teman saya untuk melakukan hal yang sama,” ujar Rizky.
Selain itu, penyuluhan “Brenti Jo Bagate” juga mengenalkan berbagai kegiatan alternatif yang dapat diikuti oleh remaja sebagai pengganti konsumsi alkohol, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial positif. Dengan menciptakan alternatif yang sehat, diharapkan para remaja akan lebih mudah menghindari tekanan sebaya yang mendorong mereka untuk minum alkohol.
Program ini merupakan langkah awal yang positif dalam upaya mengurangi masalah ketergantungan alkohol di kalangan remaja di Kelurahan Karame. Pemerintah setempat dan komunitas berharap untuk melanjutkan upaya ini dan menyediakan sumber daya yang lebih luas bagi para remaja yang ingin menghentikan konsumsi alkohol dan mengambil kendali atas kesehatan dan masa depan mereka.

Terapi Kelompok Terapeutik pada Anak Usia Toddler di Kelurahan Tongkaina

Manado, 10 Desember 2021 – Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado kembali membuat langkah berarti dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan mengadakan program terapi kelompok terapeutik untuk anak usia toddler di Kelurahan Tongkaina, Kota Manado. Acara ini diselenggarakan sepanjang tahun 2021 dan diberikan oleh seorang pemateri yang sangat kompeten, Ns. Helly M. Katuuk, S.Kep., M.Kep.

Terapi kelompok terapeutik untuk anak usia toddler adalah sebuah program yang dirancang khusus untuk membantu perkembangan anak pada usia yang sangat penting, yaitu antara satu hingga tiga tahun. Program ini mencakup berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak, serta memberikan dukungan kepada orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.

Ns. Helly M. Katuuk adalah seorang perawat berpengalaman dengan gelar master dalam bidang keperawatan. Beliau adalah sosok yang berkomitmen untuk meningkatkan perkembangan anak, terutama pada usia yang sangat penting ini. Sebagai pemateri, beliau membawa pengetahuan yang luas dalam perkembangan anak dan terapi yang dapat membantu anak-anak di usia toddler.

Program terapi kelompok terapeutik ini dimulai dengan sebuah evaluasi perkembangan awal dari setiap anak yang berpartisipasi. Setelah evaluasi ini selesai, anak-anak ditempatkan dalam kelompok sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Setiap kelompok dipandu oleh perawat yang berpengalaman dalam merangsang perkembangan anak-anak.

Selama program, anak-anak diikutsertakan dalam berbagai aktivitas yang dirancang khusus, seperti permainan kognitif, aktivitas fisik, seni, dan interaksi sosial. Setiap aktivitas didesain untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia mereka, serta memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar dan berinteraksi satu sama lain.

Selain manfaat langsung bagi anak-anak, program ini juga memberikan dukungan kepada orang tua. Mereka diberikan informasi dan saran tentang bagaimana mendukung perkembangan anak-anak mereka di rumah. Ini mencakup pemberian makanan sehat, bermain bersama anak, serta metode pendekatan yang sesuai untuk anak-anak pada usia toddler.

Salah satu peserta, Ibu Siti, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap program ini. “Saya merasa sangat terbantu dengan program ini. Saya sekarang lebih tahu bagaimana mengajari anak saya dengan cara yang benar, dan anak saya sangat senang mengikuti program ini,” ujar Ibu Siti.

Program terapi kelompok terapeutik ini telah menciptakan dampak positif yang besar pada perkembangan anak-anak di Kelurahan Tongkaina. Ini mencerminkan komitmen STIKES Muhammadiyah Manado dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan mendukung perkembangan anak-anak. Harapannya, program serupa akan terus dilakukan di masa depan untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarga dan perkembangan anak di Sulawesi Utara.

Workshop Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Mutu Pelayanan Keperawatan di RSUD Maria Walanda Maramis Minahasa Utara

Minahasa Utara, 5 September 2020 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis di Minahasa Utara menjadi pusat perhatian dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan melalui Workshop Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Mutu Pelayanan Keperawatan. Acara ini diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado pada tanggal 3 September 2020.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, juga sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Pemateri utama pada acara ini adalah Ns. Silvia Dewi M. Riu, M.Kep, seorang Dosen Prodi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Manado
Workshop dimulai dengan sambutan dari Bapak Agust Laya, Ketua STIKES Muhammadiyah Manado. Ia menekankan pentingnya peran perawat dalam pelayanan kesehatan dan bagaimana peningkatan kompetensi mereka akan membawa dampak positif pada pasien dan masyarakat luas. “Kami ingin memastikan bahwa perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan keperawatan terbaik kepada pasien,” ujar Bapak Agust Laya.
Ns. Silvia Dewi M. Riu, M.Kep, sebagai pemateri, membawakan berbagai materi yang mencakup aspek penting dalam penerapan standar asuhan keperawatan, termasuk manajemen risiko, kualitas pelayanan, dan peran perawat dalam pasien safety. Ia juga menggali konsep-konsep baru dan inovatif dalam praktek keperawatan yang dapat meningkatkan kualitas layanan.
Selama workshop, peserta terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif, studi kasus, serta simulasi situasi pelayanan keperawatan. Mereka juga memiliki kesempatan untuk bertukar pengalaman dan berdiskusi tentang tantangan yang mereka hadapi dalam praktek sehari-hari di rumah sakit.
Salah satu peserta workshop, Ibu Lina, seorang perawat berpengalaman di RSUD Maria Walanda Maramis, berbagi pengalamannya, “Saya merasa terinspirasi dan lebih percaya diri setelah mengikuti workshop ini. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan pekerjaan sehari-hari kami, dan saya yakin ini akan membantu meningkatkan mutu pelayanan kami.”
Workshop Penerapan Standar Asuhan Keperawatan ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi perawat di RSUD Maria Walanda Maramis dan rumah sakit lainnya di sekitar Minahasa Utara untuk lebih memahami dan menerapkan standar asuhan keperawatan yang tinggi. Hal ini akan memberikan dampak positif pada kualitas perawatan pasien dan memperkuat citra positif pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen STIKES Muhammadiyah Manado dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi di masyarakat. Harapannya, upaya seperti ini akan terus berlanjut dan menjadi model bagi peningkatan mutu pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.