KKG NERS ANGKATAN XII
Wakil Walikota Manado Menghadiri KKG NERS ANGKATAN XII Universitas Muhammadiyah Manado

Kegiatan Keperawatan KKG (Keluarga Komunitas Dan Gerontik) pada Tanggal 21 Desember 2022 bertempat di Kelurahan Singkil Satu Kecamatan Singkil Kota Manado Ners Angkatan XII sekalian launching Aplikasi SI-KRAN untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan. yang di hadiri langsung oleh wakil walikota Manado. dr. Richard Sualang beserta Rektor Universitas Muhammadiyah Manado dan Jajaran Staf Dosen.

Sertifikat Penghargaan Juara Lomba Poster

STIKES Muhammadiyah Manado Kembali meraih Juara 1 pada lomba Poster Nasional dengan tema “Diabeter Melitus” oleh STIKES Gunung Sari Makasar

Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terkait kepatuhan dalam perawatan serta preventif penyakit Dabetes Melitus poster yang seperti ini sangat bermanfaat dikalangan masyarakat. (Rizkan Djafar)

Sertifikat Juara Lomba Video Kegawatdaruratan

TIM Video Keperawatan STIKES Muhammadiyah Manado Meraih Juara 1 pada Kegiatan lomba video edukasi Kegawatdaruratan yang diselenggarakan oleh STIKES Gunung Sari Makasar 2021.

Video edukasi seperti ini sangat penting dalam kegiatan proses belajar mahasiswa, serta bagi masyarakat awam karena melalui video edukasi ini masyarakat awam dapat mengetahui tindakan yang dilakukan jika ada kecelakaan. (Rahmat Hidayat)

Sertifikat Juara 2 lomba Video Pendek

Banyak selamat atas capaian dari TIM Keperawatan STIKES Muhammadiyah Manado yang meraih Juara 2 pada lomba Video Pendek Nasional dalam rangka memperingati hari anak dengan tema ” Sarapan Sehat Sebagai Bentuk Kasih Sayang Kepada Anak” yang diselenggarakan oleh STIKES GUNUNG SARI Makasar pada tanggal 26 Juli 2020

Menikah dapat Bantu Melindungi Kesehatan Jantung, Ini Buktinya

Berada dalam hubungan yang sehat telah terbukti memberikan manfaat kesehatan, termasuk kehidupan yang lebih panjang.

Pernyataan di atas setidaknya terbukti dalam sebuah penelitian terbaru, yang melaporkan bahwa pasangan menikah cenderung memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Dikutip dari Time.com pada Kamis (21/6/2018), ulasan yang dipublikasikan di jurnal Heart itu menganalisis lebih dari 30 penelitian yang melibatkan lebih dari dua juta orang.

Studi tersebut termasuk informasi tentang status pernikahan dan risiko pasangan terhadap masalah kesehatan yang berhubungan dengan fungsi jantung.

Diperkirakan sebanyak 80 persen dari risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular, berkaitan dengan kondisi genetika atau masalah kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

Namun menurut peneliti, ada 20 persen faktor lain yang turut memengaruhi kesehatan jantung, seperti kontak sosial yang melibatkan interaksi antar personal dan kelompok, termasuk di dalamnnya jalinan rumah tangga.

Data menunjukkan bahwa orang yang tidak menikah berada pada risiko 42 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan risiko 16 persen terancam gangguan arteri koroner, dibandingkan dengan mereka yang sudah menikah.

Untuk orang-orang yang dulunya pernah menikah, memiliki risiko penyakit terkait fungsi jantung lebih tinggi dibandingkan mereka yang saat ini menikah.

Orang-orang yang belum lama bercerai memiliki sekitar 35 persen risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Lebih dari itu, khusus bagi penyandang status janda dan duda, mereka cenderung memiliki sekitar 16 persen kemungkinan gejala stroke.

Meski memiliki spektrum manfaat yang luas, studi ini sejatinya terbatas pada penggunaan informasi dari pasangan heteroseksual, dan tidak melihat kualitas hubungan antar personal.

Selain itu, penelitian ini juga tidak melihat kesehatan jantung orang-orang yang tinggal dengan pasangan mereka, tetapi tidak menikah.